Bima Arya Harapkan 2-3 Tahun ke Depan Wajah Kota Bogor Berubah Pasca Jembatan OTISTA Resmi Dibuka

 

Cotidie News_Kota Bogor, Dr. H Bima Arya Sugiarto Walikota Bogor berharap wajah Kota Bogor bisa berubah 2 sampai dengan 3 tahun ke depan pasca  diresmikannya Jembatan OTISTA oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo , hal ini disampaikan bima pada awak media Cotidienews.com di sela sela pasca peresmian Jembatan OTISTA Kota Bogor Selasa 19 Desember 2023.

Ini sudah on the track ya, saya minta jangan dibongkar bongkar lagi, Trem on the way, konversi angkot berjalan, Buy the Service (BTS) Program Biskita nambah lagi koridornya, kalau semua itu berjalan terus insya Allah 2, 3 tahun wajah Kota Bogor sudah sangat berubah dan kemacetan semakin nihil ujarnya.

Dalam peresmian Jembatan Otista, Jokowi didampingi Wali Kota Bogor, Bima Arya, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal, Agus Subiyanto, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin serta Ridwan Kamil.

Jembatan ini dibangun menggunakan Anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang saat itu dijabat oleh Ridwan Kamil yang juga didukung oleh DPRD Jawa Barat, Hasbullah dan Achmad Ru’yat.

Merunut pada sejarahnya  Jembatan Otista sendiri diperkirakan pertama kali dibangun pada 1920 yang berarti, Jembatan Otista sudah berumur 103 tahun, pelebaran pertama dilakukan pada 1970 silam dengan menambah sisi kanan dan kiri jembatan dengan struktur baru dan penguatan.
Dengan demikian, sudah ada 2 struktur bangunan yang berbeda dari Jembatan Otista. Jembatan Otista ini awalnya bernama Jembatan Treug Weg yang merupakan ahli botani saat itu dan dibangun oleh Herman Thomas Karsten, seorang planolog atau arsitek asal Hindia Belanda saat itu.

Dalam rancangannya, Karsten salah satu arsitek pro pribumi ini ingin mengubah dan mengembangkan kasawan timur dan utara Buitenzorg, diantaranya kawasan Taman Kencana, Sempur serta Jalan Pajajaran yang diikuti penataan kampung di sekitar Jembatan Otista membuat lokasi tersebut jadi pusat Bogor pertama.

Dengan adanya Jembatan Otista, membuat jalur transportasi di Buitenzorg tersambung dan menjadi ramai. Proyek pertama yang dibangun setelah adanya jembatan ini adalah RS PMI disambung perumahan di sepanjang Jalan Gunung Gede yang sekarang dikenal sebagai Jalan Pajajaran sampai kawasan Sempur yang jadi perumahan bagi tentara. Atas peran Jembatan Otista pula, Buitenzorg menjadi terus berkembang sampai akhirnya menjadi Kota Bogor seperti saat ini.

Mengingat usia dan kebutuhan, maka pada 1977 dilakukan revitalisasi jembatan dengan menambahkan struktur baru dengan tidak membongkar struktur awal jembatan atau mempertahankan struktur awal jembatan. Dengan demikian, Jembatan Otista telah menjadi saksi sejarah berdirinya Kota Bogor dan perkembangan serta kemajuan seperti saat ini.

Ketika tahun 2015, kami melakukan kajian dan muncullah kemudian kebijakan sistem satu arah. Diberlakukan sistem satu arah di seputar Istana ini, mengurangi kemacetan, tetapi ternyata titik ini adalah titik penyempitan utama, Pak, bottlenecking utama di pusat kota. Karena itu, warga meminta kepada pemerintah kota untuk melebarkan ini,” ungkap Bima saat memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo.

Bima juga  menyampaikan perjalanan selama proses pembangunan ulang jembatan Otista selama 7,5 bulan ini bukan hal mudah, karena warga harus bersabar, bukan saja karena kemacetan akibat dari pengaturan lalu lintas, tapi juga berkurangnya pendapatan.

Jadi izinkan pada kesempatan ini pemkot mengucapkan  terima kasih kepada seluruh warga Bogor atas kesabarannya. Semoga lancarnya jembatan ini membukakan rezeki yang lebih luas lagi bagi seluruh warga. Kedua secara khusus kami menyampaikan apresiasi kepada bapak Kapolresta, Dandenpom  dan pak Dandim serta jajaran Forkopimda karena tidak mungkin tanpa kolaborasi jembatan ini bisa selesai, pengaturan lalu lintasnya luar biasa, bagaimana memanage trafficknya luar biasa. Jadi izinkan kami mengapresiasi kerja keras pada semua pihak sehingga jembatan ini bisa tuntas,” katanya.

Pada kesempatan itu Bima Arya juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas berbagai infrastruktur yang dibangun, Bima Arya yang akan menyelesaikan tugas sebagai Wali Kota Bogor pun berpamitan kepada Presiden Joko Widodo.

Kami pamit, mohon maaf apabila hal yang tidak berkenan dalam mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan, mudah-mudahan penggantinya nanti jauh lebih baik lagi dan semoga Pak Jokowi sehat selalu,” tutup Walikota 2 Periode ini .

senada dengan Bima, Presiden menyampaikan, proyek pelebaran Jembatan Otista ini merupakan upaya mengatasi kemacetan yang diakibatkan oleh penyempitan jalan.

Jembatan Otista ini salah satu  problem di Kota Bogor, karena setelah jalanan melebar, menyempit di jembatan ini,” ujar Presiden dalam keterangan persnya usai peresmian.

Menurut Presiden, jembatan yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp,- 50 miliar tersebut saat ini telah memiliki konstruksi yang lebih baik dibanding sebelumnya.

Kalau kita lihat sekarang saya kira lebih dari cukup, ujarnya.

Presiden mengungkapkan bahwa dalam pembangunan, ciri khas jembatan yang telah ada sejak tahun 1920 itu pun tetap dipertahankan dalam rangka menjaga cagar budaya.

Tetap dijaga tadi saya juga ke bawah melihat, konstruksi lengkung itu tetap tidak dihilangkan, tandasnya.

masih ditempat yang sama Rena Da Prana SP. MM Kadis PUPR Kota Bogor dalam wawancaranya dengan awak media cotidienews.com terkait jalur trem yang tak nampak mengatakan

Sementara jalurnya kita tutup dengan hotmix dulu untuk pengamanan sehingga bisa dipake untuk umum dulu, nanti ketika sudah ada tremnya tinggal dibongkar aza hotmixnya.

Ketika ditanyakan lebih lanjut kapan diadakannya trem tersebut wanita ramah ini mengatakan

Kami hanya menyiapkan insprastruktur dasarnya untuk jalur tremnya saja terkait kapan diadakannya dan regulasinya seperti apa silahkan update  ke pihak dishub. ok ya tutupnya

Jembatan Otista semula menjadi penyumbat lalu lintas (bottleneck) di jalur sistem satu arah (SSA) pusat kota. Kini jembatan sudah dilebarkan menjadi 22 meter, dengan badan jalan 17 meter. (Dian.A)

 

 

 205 total views,  1 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.