Proyek Pembangunan Bendungan Cibeet, Penuhi Unsur Sesuai Penelitian dan Perencanaan
Cotidie News_BANDUNG | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) bangun Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk mengurangi titik-titik rawan banjir di Kabupaten Bekasi dan Karawang.
Salah satu proyek pembangunan Bendungan yang sedang dalam tahap awal pekerjaan seperti pembebasan lahan yakni proyek pembangunan Bendungan Cibeet. Pembebasan lahan untuk Bendungan memang tidak seperti proyek Bendungan Cijurey, sebab lahan di proyek Bendungan Cibeet banyak pemukiman warga, sementara untuk pembebasan lahan di proyek Bendungan Cijurey banyak lahan kosong.
Dikutip dari pemberitaan media, bahwa pembebasan lahan dan harapan masyarakat di sekitar proyek Bendungan tersebut, khususnya di proyek Bendungan Cibeet yang berada di kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor memang tidak dipungkiri masih ada polemik. Terkait hal tersebut, pihak BBWS Citarum pun angkat bicara.
Kami akui, warga sekitar belum bersedia melepas lahannya lantaran kesepakatan dengan pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum ada yang masih belum tuntas,
Ungkap Plt. Kepala Bagian Umum dan Tata Usaha Muhammad Barani,ST.,M.Si kepada tim media saat audensi di kantor BBWS Citarum, Jl. Inspeksi Cidurian (Jl. Soekarno Hatta), Cipamokolan, Kec. Rancasari, Kota Bandung, Senin (13/5/2024).
Barani menyampaikan beberapa hal terkait progres proyek tersebut, yakni mengenai ganti untung, As Bendungan yang berada di kampung dan mengenai salah satu situs sejarah berupa makam leluhur yang selama ini dikeramatkan yang rencananya akan dipindahkan.
Permintaan masyarakat dikampung sekitar proyek Bendungan yang menginginkan agar kami diminta menggeser As Bendungan, kemungkinan besar/tidak bisa bergeser posisinya. Hal ini dikarenakan penempatan/penunjukan As Bendungan Cibeet yang sudah ada merupakan hasil penelitian dan perencanaan sebelumnya,
jelas Barani yang didampingi stafnya.
Ditambahkan, mengenai keberadaan situs makam leluhur yang selama ini di sinyalir sudah di keramatkan oleh masyarakat dan terkena proyek pembangunan Bendungan, pihaknya juga akan tetap memindahkan makam tersebut di satu lahan.
Kami akan memindahkan makam tersebut dan mengupayakan tempat yang mudah di jangkau dan akan dibuat rapih dan bagus agar masyarakat lebih nyaman untuk berkunjung, Intinya bahwa pelaksanaan pembangunan proyek akan terus berjalan hingga tahun 2028,
ujarnya.
Sementara, Heru Fisanto,S.T.,M.Sc, selaku PPK Bendungan III menambahkan, mengenai ganti untung kepada masyarakat yang lahan terdampak pembangunan Bendungan Cibeet, pihaknya sudah dan sedang berproses dalam melakukan pendekatan, pengukuran dan pelaksanaan ganti untung yang kesemuanya itu juga didampingi oleh pihak forkopimda.
Kami akan mendorong terus proses pengadaan lahan meskipun memang ada beberapa lokasi/ bidang yang belum 100 persen selesai (diupayakan diselesaikan tahun ini di lokasi utama konstruksi bendungan, red). Mungkin karena ada aspirasi masyarakat yang belum ada titik temu. Tapi kami terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan warga tersebut hingga nantinya dicapai titik temu,
lugasnya.
Selain itu katanya, kegiatan pembangunan di proyek tersebut memang belum full, bisa dikatakan ‘mesinnya’ belum berjalan 100%, karena memang baru berjalan kurang lebih 1 tahun sejak penandatanganan kontrak pekerjaan, dalam hal ini juga disadari oleh penyedia jasa. Namun progres masih terus berjalan.
Saat ini kami sedang menyelesaikan masalah-masalah yang timbul, dan seiring berjalannya waktu masalah ini akan dan dapat diselesaikan,” imbuh Heru yang memang sering turun langsung ke lapangan.
Pihaknya akan terus melakukan upaya pengadaan dan pembebasan lahan disekitar As Bendungan dan pihaknya upayakan tahun ini atau di awal tahun depan, dikarenakan tahun depan sudah masuk tahun ke-3 yang catatan kontrak hingga tahun 2028, kurang lebih 5 tahun anggaran.
Jadi tahun ketiga (3) mestinya sudah harus Full Power untuk melakukan pekerjaan konstruksi dan dapat tercapai sesuai target. Intinya saat ini masih on the track dan pelaksana konstruksi juga bisa berjalan sesuai progres,
harapnya.
Dikesempatan ini juga, pihaknya berharap dukungan masyarakat agar proyek pembangunan Bendungan dapat selesai tepat waktu, karena keberadaan bendungan ini nantinya dapat bermanfaat (penerima manfaat, red) bagi masyarakat di wilayah Bogor dan Bekasi maupun Karawang. Seperti irigasi, pengendalian banjir maupun untuk pemanfaatan tenaga listrik (hydro power) di wilayah tersebut.
Menurut data Kementerian PUPR, untuk Paket I Bendungan Cibeet dikerjakan oleh penyedia jasa PT Nindya Karya-PT Adhi Karya-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) yang meliputi pekerjaan urugan kiri bendungan utama dan bangunan pengelak.
Paket II dikerjakan oleh kontraktor PT PP-PT Marfri Jaya Abadi-PT Daya Mulia Turangga (KSO) yang meliputi pekerjaan bendungan utama (kanan), bangunan fasilitas umum, dan jalan akses. Paket III dikerjakan PT Waskita Karya-PT Bumi Karsa-PT KPR (KSO) yang meliputi bendungan utama (tengah), bangunan pelimpah, dan pengambil.
Bendungan Cibeet dibangun di Kecamatan Cariu dengan luas genangan sebesar 735,61 hektare (ha) yang mampu menampung volume efektif sebesar 22,53 juta meter kubik, volume tampung mati sebesar 28,75 juta meter kubik, dan volume tampung total sebesar 97,53 juta meter kubik.***
155 total views, 2 views today